DARI RITUAL KE IDENTITAS: ANALISIS HISTORIS-TEOLOGIS MAKNA SOSIAL PERJAMUAN KUDUS

  • Daniel Rizki Purba Sekolah Tinggi Theologi HKBP Pematang Siantar
Kata Kunci: Identity, Holy Communion, History, Social, Theology

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi identitas sosial yang dibangun oleh Sakramen Perjamuan Kudus. Hal ini berangkat dari masalah utama bahwa Perjamuan Kudus, yang sering dipandang sebagai esensi dan pusat teologi, dimaknai sebatas ritualisasi belaka yang dampaknya berhenti pada hubungan antara Allah dan manusia. Akibatnya, makna sosial dari Perjamuan Kudus hilang dan melahirkan kesenjangan sosial di ruang lingkup gereja karena tidak berdampak langsung pada kehidupan sosial umat secara nyata. Oleh sebab itu, penelitian ini berupaya menggali secara sosial-historis dan sosial-teologis, untuk melihat nilai-nilai sosial dalam Perjamuan Kudus berdasarkan perkembangan perjamuan dan doktrin-doktrin yang pernah membahasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perjamuan Kudus, meskipun jarang dikaitkan dengan nilai-nilai sosial di masyarakat, ternyata mengambil peran penting dalam pembentukan identitas sosial manusia, yaitu membangun identitas umat perjamuan. Dengan demikian, Perjamuan Kudus adalah satu hal utama yang membentuk dan menyusun identitas sosial manusia dengan memanggil mereka ke dalam perjamuan sebagai umat perjamuan.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Adams, E. (2016). The Earliest Christian Meeting Places: Almost Exclusively Houses? Bloomsbury T&T Clark.

Alikin, V. A. (2010). Origin, Development and Content of the Christian Gathering in the First to Third Centuries. Koninklijke Brill NV.

Andrian, T. (2021). Kajian Teologis Praktek Sakramen Perjamuan Kudus. Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi, 2(1), 26–39.

Banks, R. J. (2007). Paul’s Idea of Community: The Early House Churches in Their Cultural Setting. Baker Academics.

Ciraulo, J. M. (2012). Sacraments and Personhood: John Zizioulas Impasse and A Way Forwar. The Heytroup Journal, 53(6), 993–1004.

Dunn, J. D. G. (2006). The Theology of Paul the Apostle. Eerdmans Publishing.

Foley, E. (2008). From Age to Age: How Christians Have Celebrated the Eucharist, Revised and Expanded Edition. Liturgical Press.

Grumett, D. (2016). Material Eucharist (First edition). Oxford University Press.

Holland, J. dan P. H. SJ. (1986). Analisis Sosial dan Refleksi Teologis: Kaitan Iman dan Keadilan. Kanisius.

Hunsinger, G. (2008). The Eucharist and Ecumenism: Let Us Keep the Feast. Cambridge University Press.

Kim, D. (2001). The Bread for Today and the Bread for Tomorrow: The Ethical Significance of the Lord’s Supper in the Korean Context. Peter Lang Publishing Inc.

Koyama, K. (1992). The Eucharist: Ecumenical and Ecological. The Ecumenical Review, 1(44).

Loudovikos, N. (2007). Christian Life and Institutional Church. In The Theology of John Zizioulas: Personhood and the Church. Ashgate Publishing Company.

Lumintang, S. I. (2016). Theologia Penelitian dan Penelitian Theologis: Science, Ascience Serta Metodologinya. Geneva Insani Indonesia.

Lunardi, J., & Kristanto, B. (2022). Ekaristi, Epiclesis, dan Anamnesis Menurut Michael Welker dan Alexander Schmemann sebagai Diskusi Oikumenis Reformed dengan Ortodoks Timur. VERBUM CHRISTI JURNAL TEOLOGI REFORMED INJILI, 9(1), 67–85. https://doi.org/10.51688/VC9.1.2022.art4

McGowan, A. B. (2014). Ancient Christian Worship: Early Church Practices in Social, Historical, and Theological Perspective. Baker Academic, a division of Baker Publishing Group.

McGrath, A. E. (2011). Christian Theology: An Introduction Fifth Edition. Wiley-Blackwell.

Murphy, L. S. (2014). Overcoming the Division: The Relationship between the Eucharist and Social Justice [A Thesis Submitted to Fulfill the Requirements of the Master of Arts]. Theology Providence College.

O’Loughlin, T. (2015). The Eucharist: Origins and Contemporary Understandings. T&T Clark.

Pakpahan, B. J. (2014). Analisis Kritis Liturgi Perjamuan Kudus Huria Kristen Batak Protestan. Indonesian Journal of Theology, 2(1).

Pakpahan, B. J. (2017). Allah Mengingat: Teologi Ingatan sebagai Dasar Rekonsiliasi dalam Konflik Komunial. BPK Gunung Mulia.

Prabowo, P. D. (2022). Perjamuan Kudus Menurut 1 Korintus 10-11 dan Fungsinya Dalam Lensa Psikologi Agama. Jurnal Misioner, 2(2), 169–192. https://doi.org/10.51770/jm.v2i2.75

Rachman, R. (2018). Perjamuan Awal Jemaat Korintus: Deipnon, Poterion, Symposium. BPK Gunung Mulia.

Rachman, R. (2022). Menyorot Perjamuan Kudus kepada Anak sebagai Inisiasi dari Lensa Sosial Budaya. KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi, 8(1). https://doi.org/10.37196/kenosis.v8i1.350

Rønkilde, J. B., Laura Bjørg Serup Petersen, Laura Bjørg Serup Petersen, Rikke Dupont Drud Sørensen &. Julie Aulkær Andersen. (2018). Eucharist—A Social Practice? Studia Theologica - Nordic Journal of Theology. https://doi.org/10.1080/0039338X.2018.1453542

Smith, D. E. (2003). From Symposium to Eucharist: The Banquet in the Early Christian World. Fortress press.

Smith, J. K. A. (2009). Desiring the Kingdom: Worsip, Worldview, and Cutural Formation (Vol. 1). Baker Academics.

Stringer, M. D. (2005). A Sociological History of Christian Worship. Cambridge University Press.

Stringer, M. D. (2011). Rethinking the origins of the Eucharist. SCM Press.

Sumiyati, & Mendrofa, E. (2021). Implikasi Pedagogis Pada Sakramen Perjamuan Kudus Dalam Liturgi Gereja. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, 5(1).

Tohatta, D. (2024). Perjamuan Kudus Inklusi Sebagai Ruang Hospitalitas Bagi Teologi Disabilitas. DIEGESIS: Jurnal Teologi, 9(1), 31–46.

Vondey, W. (2008). People of Bread: Rediscovering Ecclesiology. Paulist Press.

Vries, R. M. E. de. (2022). Perjamuan Tuhan di Korintus. Journal Felicitas, II(2).

Zizioulas, J. D. (1985). Being as Communion in Personhood and the Chruch. Library of Congress Cataloging.

Zizioulas, J. D. (2011). The Eucharistic Communion and the World. T&T Clark.

Diterbitkan
2025-02-27