TEOLOGI TUBUH: MAKNA MATA SEBAGAI PELITA TUBUH MENURUT INJIL LUKAS 11:34 DAN BAPA GEREJA PHILOKALIA

  • Nesti Gulo STT Soteria Purwokerto

Abstract

Dalam Lukas 11:34, Yesus menyebut “Mata adalah pelita tubuh.” Mata yang baik memberikan terang pada tubuh yang barasal dari mata hati sedangkan mata yang jahat menghasilkan kegelapan. Mata yang baik akan menghasilkan terang karena dari mata turun ke hati dan akan membuahi dosa. Pastikan yang kita kerjakan segala sesuatunya hanya yang kudus, berkenan di hadapan Tuhan, lakukan kebaikan terhadap semua orang dan tetap teguh pada iman yang memberikan keselamatan kepada kita. Pimpinlah mereka yang masih terhilang dengan kasih Tuhan dan jagalah hati dan diri kita sendiri agar kita tidak jatuh ke dalam dosa. Tunjukkan karakter yang baik supaya menjadi teladan bagi mereka dan kasihilah mereka seperti Tuhan Yesus Kristus mengasihi semua umatNya. Beritakanlah injil dan ajarlah mereka menyelaraskan hidup sesuai firman Tuhan, supaya mereka percaya dan diselamatkan. Setiap orang percaya harus memiliki sikap hati yang baik dan menjadi berkat bagi sesama.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Athos, G., & Sherrard, P. (1998). Philokalia bagi kaum awam 1. 1(bagian 1).

Byantoro, A. D. (2009). Pengantar Pertama Kepada Kitab Philokalia. Padepokan Dharma Tuhu 54.

Christi, A. M. (2012). Pengudusan Orang Percaya. In Pemikiran Teolog Gereja Bethel Indonesia tentang Teologi Pentakosta (pp. 151–171). STT Bethel Indonesia.

Edward, W. T. (2009). Apakah Otak Yang Dipersalahkan. Momentum.

Elliott, J. H. (2020). Beware the Evil Eye (volume 2). In Beware the Evil Eye (volume 2). Wipf & Stock Publishers. https://doi.org/10.2307/j.ctv1131hck

Hendi. (2014). Mata adalah Pelita Tubuh Lukas 11: 33-36. Soteria Seminary. https://sttsoteriapwt.wordpress.com/2014/08/10/mata-adalah-pelita-tubuh-lukas-11-33-36/

Hendi, H., & Aruan, T. (2020). Konsep Manusia Baru Di Dalam Kristus Berdasarkan Surat Efesus 4:17-32. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, 4(1), 113. https://doi.org/10.46445/ejti.v4i1.154

Irawan, Y. (2015). Hati-hati Gunakan Matamu! GKI Kayu Putih. https://www.gkikayuputih.or.id/hati-hati-gunakan-matamu

Muryati. (2018). Hermeneutik: Ilmu dan Seni Menafsirkan Alkitab. GL Ministry.

Pantan, F., Benyamin, P. I., Handori, J., Sumarno, Y., & Sugiono, S. (2021). Resiliensi Spiritual Menghadapi Disruption Religious Value di Masa Pandemi Covid-19 pada Lembaga Keagamaan. KURIOS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 7(2).

Pintakhari, B. (2020). Makna Frasa “Jagalah Hatimu” menurut Amsal 4:23,. ILLUMINATE: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani, 3(1), 61–69.

Polulu, O. (2020). Takut Akan Allah Menurut Bapa-Bapa Philokalia Dan Implikasi Bagi Gereja Masa Kini. Jurnal Teologi Cultivation, 4(2), 154–179.

Rassool, G. H. (2018). Evil Eye, Jinn Possession, and Mental Health Issues. In Evil Eye, Jinn Possession, and Mental Health Issues. Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315623764

St. Nikodimus of The Holy Mountain, & Corint, S. M. of. (1984). The Philokalia (Vol. 1). Faber and Faber.

Published
2022-08-31
How to Cite
Nesti Gulo. (2022). TEOLOGI TUBUH: MAKNA MATA SEBAGAI PELITA TUBUH MENURUT INJIL LUKAS 11:34 DAN BAPA GEREJA PHILOKALIA. Diegesis : Jurnal Teologi, 7(2), 129-141. https://doi.org/10.46933/DGS.vol7i2129-141